Abu Gunung Kelud hingga sampai ke wilayah Jawa Tengah
Hari
 jumat 14 Februari 2014 sekitar pagi hari tadi, Gunung Kelud yang 
berlokasi di Blitar, Jawa Timur menyemburkan abu yang sangat kuat 
setelah tadi malam sekitar pukul 22.50 WIB meletus, hal ini terbukti 
karena menyambar sampai ke beberapa wilayah di Jawa tengah dan Daerah 
Istimewa Yogykarta. Dan info terbaru bahkan sampai ke Jawa Barat, yakni 
Bandung.
LIHAT VIDE AMATIR BERIKUT YANG SEMPAT DIREKAM OLEH WARGA DARI JARAK YANG AGAK JAUH DARI PUSAT LETUSAN GUNUNG KELUD :
VIDEO LETUSAN GUNUNG KELUD FEBRUARI 2014
Menurut Kepala Balai Penyelidikan dan 
Pengembangan Teknologi Kebencanaan Geologi (BPTKG) Subandriyo, 
kemungkinan getaran sangat besar hingga menyebabkan hujan abu yang 
beterbangan sampai ke wilayah yang jauh dengan radius kurang lebih 200km
 dari gunung kelud.
Menteri Energi dan Sumber Daya Mineral 
(ESDM) Jero Wacik mengungkapkan,  letusan Gunung Kelud, Kamis 
(13/2/2014) malam, mencapai ketinggian 17  kilometer.
Update :
Korban Erupsi Gunung Kelud
Hingga saat ini sekitar pukul 17.00Wib 
korban erupsi Gunung Kelud baru diketahui ada 3 orang, yakni Tiga korban
 tewas itu antara lain; Mbok Nya (60), warga Dusun Plumbang,  Desa 
Pandansari, Kecamatan Ngantang, Kabupaten Malang. Perempuan itu  tewas 
karena sesak nafas akibat abu vulkanik.
Korban kedua adalah Sahiri  (70) 
laki-laki warga Dusun Ngutut, Desa Pandasari, Kecamatan Ngantang,  
Kabupaten Malang karena tertimpa tembok saat menunggu kendaraan  
evakuasi.
“Ketiga, Sanusi (80, L) warga Dusun Plumbang, Desa  Pandansari, Kec 
Ngantang, Kab Malang karena sesak nafas saat berlindung  di bawah meja.
Saat itu mereka berada sekitar 7 km dari pusat puncak kawah Gunung Kelud, dan ketebalan abu di tempat mereka mencapai 20 cm.
Status Gunung Kelud
Hingga tadi sekitar pukul 16.00 wib 
menurut Gubernur Jawa Timur Status Awas (level IV). pada Radius 10 km 
harus tidak ada aktivitas warga
Sementara di Beberapa wilayah yang 
sangat merasakan dampak dari hujan abu tersebut adalah Solo, Surabaya, 
Yogyakarta dan mungkin beberapa wilayah lainnya di sekitar Gunung Kelud.
Hingga saat ini pukul 08.19 WIB, 
hujan abu masih terasa tebal, sehingga banyak sekolah yang diliburkan 
karena kondisi di jalan yang tidak baik untuk kesehatan mata. Hujan abu 
sangat pedih bila terkena mata.
Beberapa penerbangan hari ini tutup dan 
tidak beroperasi karena jarak pandang hanya sekitar 500 meter saja, hal 
ini sangat membahayakan penerbangan. Bandara Juanda Surabaya, 
Abdulrahman Saleh Malang, Adi Sucipto Yogya,  Adi Sumarmo Solo, A Yani 
Semarang, Husein S Bandung, Tunggul Wulung  Cilacap.
Menurut Pantauan Kepala Balai 
Penyelidikan dan Pengembangan Teknologi Kebencanaan Geologi (BPTKG), 
kemungkinan akan terjadi letusan gunung kelud yang sangat besar.
Kita semua berharap dan berdoa, semoga saja tidak banyak korban.
Update :
Hingga saat ini pukul 14.45WIb, di 
Wilayah Yogyakarta dan sekitarnya masih dipenuhi abu dari Gunung Kelud 
yang beterbangan menyelimuti Kota Yogyakarta, sehingga hampir semua 
warga yang hendak keluar menggunakan masker.
Bila dilihat dari ketinggian bukit, Kota 
Yogyakarta seperti Tikar berwarna putih abu-abu, hal karena ketebalan 
abu di wilayah kota Yogyakarta antara 1 hingga 3 cm sehingga 
seoalah-olah terlihat rata.
Untuk para pengendara yang hendak 
melewati kota Yogyakarta harap berhati-hati karena jarak pandang hanya 
sekitar 500 meter saja. Dan juga abu yang betebaran di jalananan sangat 
licin.
Dan akibat dari hujan abu dari gunung 
kelud ini meyebabkan penerbangan di Bandara Internasional Adisucipto 
hingga pukul 14.53 WIb ini masih ditutup. dan belum ada kabar sampai 
kapan akan dibuka kembali.
Direktur operasional bandara adisucipto 
tadi mengatakan untuk masyarakat yang sudah terlanjur membeli tiket dan 
dibatalkan bisa mengambil kembali uangnya di loket masing-masing 
maskapai.
Update :
Hingga tadi pukul 17.00 Wib kota 
Yogyakarta semakin dipenuhi dengan abu, terutama di jalan raya, Hingga 
saya melihat jarak pandang di Jalan Raya Gedon gkuning sekitar 50 meter,
 hal ini juga terjadi di tempat lain di Kota Yogyakarta, terutama di 
Jalan yang cukup padat kendaraan.

Sementara itu , pertokoan di sepanjang jalan di Kota Yogyakarta hampir tutup semua.
Begitu juga kondisi di Komplek Malioboro, hampir tidak ada toko dan pedagan makanan yang buka.
Dan setelah keliling Jogja selama satu jam, saya seperti mandi debu  
 
 
 




 
Comments
Post a Comment